Minggu, 05 Juni 2011

Tips untuk mengerjakan ujian

  • Datanglah dengan persiapan yang matang dan lebih awal.
    Bawalah semua alat tulis yang kamu butuhkan, seperti pensil, pulpen, kalkulator, kamus, jam (tangan), penghapus, tip ex, penggaris, dan lain-lainnya.  Perlengkapan ini akan membantumu untuk tetap konsentrasi selama mengerjakan ujian.
  • Tenang dan percaya diri.
    Ingatkan dirimu bahwa kamu sudah siap sedia dan akan mengerjakan ujian dengan baik.
  • Bersantailah tapi waspada.
    Pilihlah kursi atau tempat yang nyaman untuk mengerjakan ujian.  Pastikan kamu mendapatkan tempat yang cukup untuk mengerjakannya.  Pertahankan posisi duduk tegak.
  • Preview soal-soal ujianmu dulu (bila ujian memiliki waktu tidak terbatas)
    Luangkan 10% dari keseluruhan waktu ujian untuk membaca soal-soal ujian secara mendalam, tandai kata-kata kunci dan putuskan berapa waktu yang diperlukan untuk menjawab masing-masing soal.  Rencanakan untuk mengerjakan soal yang mudah dulu, baru soal yang tersulit.  Ketika kamu membaca soal-soal, catat juga ide-ide yang muncul yang akan digunakan sebagai jawaban.
  • Jawab soal-soal ujian secara strategis.
    Mulai dengan menjawab pertanyaan mudah yang kamu ketahui, kemudian dengan soal-soal yang memiliki nilai tertinggi.  Pertanyaan terakhir yang seharusnya kamu kerjakan adalah:
    • soal paling sulit
    • yang membutuhkan waktu lama untuk menulis jawabannya
    • memiliki nilai terkecil
  • Ketika mengerjakan soal-soal pilihan ganda, ketahuilah jawaban yang harus dipilih/ditebak.
    Mula-mulai, abaikan jawaban yang kamu tahu salah.  Tebaklah selalu suatu pilihan jawaban ketika tidak ada hukuman pengurangan nilai, atau ketika tidak ada pilihan jawaban yang dapat kamu abaikan.  Jangan menebak suatu pilihan jawaban ketika kamu tidak mengetahui secara pasti dan ketika hukuman pengurangan nilai digunakan.  Karena pilihan pertama akan jawabanmu biasanya benar, jangan menggantinya kecuali bila kamu yakin akan koreksi yang kamu lakukan.
  • Ketika mengerjakan soal ujian esai, pikirkan dulu jawabannya sebelum menulis.
    Buat kerangka jawaban singkat untuk esai dengan mencatat dulu beberapa ide yang ingin kamu tulis.  Kemudian nomori ide-ide tersebut untuk mengurutkan mana yang hendak kamu diskusikan dulu.
  • Ketika mengerjakan soal ujian esai, jawab langsung poin utamanya.
    Tulis kalimat pokokmu pada kalimat pertama.  Gunakan paragraf pertama sebagai overview esaimu.  Gunakan paragraf-paragraf selanjutnya untuk mendiskusikan poin-poin utama secara mendetil.  Dukung poinmu dengan informasi spesifik, contoh, atau kutipan dari bacaan atau catatanmu.
  • Sisihkan 10% waktumu untuk memeriksa ulang jawabanmu.
    Periksa jawabanmu; hindari keinginan untuk segera meninggalkan kelas segera setelah kamu menjawab semua soal-soal ujian.  Periksa lagi bahwa kamu telah menyelesaikan semua pertanyaan.  Baca ulang jawabanmu untuk memeriksa ejaan, struktur bahasa dan tanda baca.  Untuk jawaban matematika, periksa bila ada kecerobohan (misalnya salah meletakkan desimal).  Bandingkan jawaban matematikamu yang sebenarnya dengan penghitungan ringkas.
  • Analisa hasil ujianmu.
    Setiap ujian dapat membantumu dalam mempersiapkan diri untuk ujian selanjutnya.   Putuskan strategi mana yang sesuai denganmu.  Tentukan strategi mana yang tidak berhasil dan ubahlah.  Gunakan kertas ujian sebelumnya ketika belajar untuk ujian akhir.

Jumat, 03 Juni 2011

CERITA MENDIDIK

Pada suatu ketika dikisahkan ada seorang tua renta yang tinggal dengan anak dan menantunya yang sudah berputra 6 tahun.
Sang kakek sudah mengalami kesulitan saat berjalan ataupun menggerakkan tangannya karena stroke yang pernah diderita sebelumnya.

Seperti biasa saat makan malam seluruh keluarga berkumpul dimeja makan diruang tengah. seperti biasa pula karena ketidak seimbangan tangannya ada saja alat makan yang terjatuh, sup atau air tumpah dan membasahi taplak meja makan.
melihat itu semua gusarlah pasangan suami istri tsb. “… kalau begini terus, hilang selera makanku.!!! ” begitu keluh sang menantu.
akhirnya dengan kesepakatan bersama suami istri tsb membuat meja kecil lalu diletakkan disudut ruangan, tidak lupa pula mereka membeli peralatan makan dari plastik untuk sang kakek.

Sejak itu anak dan menantunya dapat menikmati makan malam tanpa merasa terganggu ulah sang kakek. sementara dari sudut ruangan kerap terdengar isak tangis sedih sang kakek yang makan sendirian dimeja kecilnya. tak jarang bubur yang berhasil masuk kemulutnya sudah bercampur tetesan air matanya. tak jarang sang kakek tidak makan karena sup atau buburnya tumpah ke lantai.hal itu makin membuat anak dan menantunya geram dan mengomel pada sang
kakek. melihat itu semua sang cucu yang baru berusia 6 tahun itu hanya diam dan tak satu patah kata pun terlontar dari bibirnya yang mungil.

Suatu malam sebelum tidur, seperti biasa pasangan suami istri tsb masuk ke kamar anaknya untuk mengucapkan selamat tidur. tapi malam itu putranya masik
terlihat asyik dengan mainan kayunya.
sang ayah bertanya : ” Apa yang sedang kau buat nak…sampai kau belum tidur juga ? “
dengan penuh semangat sang putra menjawab : ” aku sedang membuat meja makan untuk ayah dan ibu kalau aku sudah besar nanti ….dan akan kuletakkan disudut ruangan tempat kakek makan ” bagus kan yah…?.
mendengar jawaban putranya suami istri tsb merasa amat sedih dan terpukul.
malam itu mereka sadar harus ada yang dibenahi.

Sejak malam itu suasana diruang makan kembali seperti semula, semua berkumpul dalam satu meja makan, bedanya tak ada lagi terdengar suara omelan meski selalu ada saja alat makan yang jatuh atau sup tumpah mengotori taplak meja. tidak ada lagi meja kecil disudut ruangan dengan suara isak tangis sang kakek yang membuat sang cucu berhenti makan.
Temans……
Anak2 adalah persepsi kita, mata mereka akan selalu mengamati,
Telinga mereka akan selalu menyimak dan fikiran mereka akan selalu mencerna setiap hal yang kita lakukan.
Mereka adalah peniru ulung.
Orang tua yang bijak akan selalu menyadari setiap ” Bangunan Jiwa “yang disusun adalah pondasi yang kekal untuk masa depan anak-anak.

Untuk merekalah kita akan selalu belajar, bahwa berbuat baik pada orang lain sama artinya dengan tabungan masa depan.
semoga dapat diambil hikmahnya ..